BandaraHeadlineINFONews

BK Sipil PII Kukuhkan 254 Pengurus Baru, Dorong Insinyur Sipil Siap Hadapi Tantangan Masa Depan

Pengurus yang dilantik terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pengarah, Dewan Pakar, serta unsur pengurus harian.

Konstruksi Media – Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BK Sipil PII) Habibie Razak resmi melantik 254 pengurus BK Sipil PII periode 2025–2028 dalam rangkaian Seminar Nasional BK Sipil PII bertema “Future-Ready Civil Engineering: Transformasi Infrastruktur yang Berkelanjutan dan Resilien”, Kamis (7/8/2025) di Jakarta.

Pengurus yang dilantik terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pengarah, Dewan Pakar, serta unsur pengurus harian. Habibie menegaskan, periode kepengurusan baru ini diharapkan mampu melahirkan insinyur sipil yang future ready—siap berkontribusi positif dan memberikan nilai tambah dalam pembangunan nasional.

“BK Sipil PII tidak hanya mengeluarkan sertifikasi insinyur profesional, tetapi juga memastikan anggotanya terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme agar dapat berperan di berbagai sektor, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Habibie.

Pelantikan Pengurus BK Sipil PI
Pelantikan Pengurus BK Sipil PI

Empat Sektor Strategis

Kepengurusan BK Sipil PII dibagi dalam empat sektor utama: energi; transportasi; keairan dan lingkungan; serta lingkungan terbangun. Keempat sektor ini memiliki subsektor strategis, termasuk energi baru terbarukan, transisi energi, hilirisasi industri, palm oil dan petrokimia, hingga LNG untuk pembangkit listrik.

Menurut Habibie, peran insinyur sipil di sektor energi sering kali kurang disadari publik. Ia mencontohkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung yang memerlukan keahlian sipil dalam perencanaan sistem anchoring dan mooring, serta manajemen proyek untuk memastikan mutu, biaya, waktu, dan keselamatan kerja.

Dukung Proyek Strategis Nasional

Habibie menegaskan, insinyur sipil akan terus berperan aktif dalam proyek strategis nasional, termasuk program pemerintah seperti pembangunan 3 juta rumah, sekolah rakyat, dan infrastruktur desa. “Proyek perumahan jelas melibatkan insinyur sipil, bahkan banyak yang menjadi team leader atau project director,” tegasnya.

Baca juga: Ir. Habibie Razak Terpilih sebagai Ketua Badan Kejuruan Sipil PII Periode 2025–2028

BK Sipil PII juga berkomitmen mengoptimalkan peran pengurus yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Papua hingga Aceh, untuk mendukung pembangunan daerah.

Tantangan Regenerasi dan Daya Tarik Profesi

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah minat generasi muda terhadap profesi insinyur. Habibie mengungkapkan, banyak lulusan teknik sipil beralih menjadi content creator atau bekerja di luar bidang keinsinyuran karena mempertimbangkan faktor penghasilan.

Untuk mengatasi hal ini, BK Sipil PII menjalankan program Civil Engineers Goes to Campus dan bekerja sama dengan Forum Insinyur Muda PII melakukan sosialisasi ke sekolah dan kampus. Tujuannya, menumbuhkan kebanggaan dan ketertarikan mahasiswa teknik untuk berkarier di bidang keinsinyuran.

Pelantikan Pengurus BK Sipil PI
Pelantikan Pengurus BK Sipil PI

“Kalau remunerasi entry level insinyur tidak diperbaiki, lama-lama makin sedikit yang mau terjun ke dunia konstruksi,” ujarnya. Hasil benchmarking BK Sipil PII menunjukkan gaji awal insinyur di Indonesia masih di bawah Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Dorong Regulasi dan Standar Upah

Menanggapi persoalan tersebut, BK Sipil PII berencana menyusun rekomendasi resmi berbasis studi salary benchmarking ke negara-negara kawasan untuk diajukan ke pemerintah dan parlemen. Rekomendasi ini diharapkan menjadi dasar penyesuaian standar remunerasi insinyur di Indonesia agar kompetitif secara regional.

“Kalau kita tidak perbaiki, akan makin sulit mencari tenaga kerja proyek yang sesuai kualifikasi. BK Sipil harus memastikan gap kompetensi dan keterampilan ini bisa diatasi,” kata Habibie.

Dengan visi future-ready civil engineering, BK Sipil PII bertekad membina dan mempersiapkan insinyur sipil Indonesia untuk mendukung Making Indonesia 4.0, Golden Indonesia 2045, dan target Net Zero Emission 2060. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp