Konstruksi Media – PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) bersama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menggelar Workshop & Closing Report Proof of Concept two phase flow meter (TPFM). Hal itu untuk melakukan Proof of Concept (PoC) di area milik PGE Lahendong Field, Sulawesi Utara.
Direktur Utama EFK, Ari Wijaya mengungkapkan keberhasilan PoC di Ulubelu Field, Provinsi Lampung pada 2021 lalu. Untuk itu, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan untuk mengaplikasikannya di Lahendong Field.
“EFK segera memulai kesiapan di tahun 2022 dalam mendukung proyek lanjutan TPFM ini yang akan diimplementasikan yang akan diimplementasikan pada two-phase production line sumur panas bumi PGE di Lahendong Field,” ungkap Ari Wijaya, dalam keterangannya yang diterima Konstruksi Media, Rabu, (29/6/2022).
“Melalui kerja sama antara Elnusa, EFK dan PGE ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam pengembangan potensi bisnis di bidang energi baru terbarukan di Indonesia yang dapat mendorong transisi energi di Indonesia,” sambungnya.
Untuk diketahui, kegiatan workshop tersebut dilaksanakan di Bandung beberapa waktu lalu dan dihadiri oleh General Manager of Sales EPC-OM Elnusa, Bayu Trianto, Senior Manager of Information System Elnusa, Adi Yatama, General Manager of Fabrikasi Konstruksi EFK, Rudi Setiawan, Manager Quality Management PGE, Primawan Ratiansyah, Senior Engineer Production PGE yang juga merupakan inventor dari teknologi TPFM, Mohamad Husni Mubarok, dan partisipan lainnya dari Perwira Elnusa, EFK, juga PGE.
Senior Engineer Production PGE sekaligus inventor dari teknologi TPFM,Mohamad Husni Mubarok dalam paparannya mengenai overview TPFM mengatakan inovasi alat ukur dua fasa dan prospek ke depannya di bidang panas bumi sangat besar.
Baca Juga : Elnusa Petrofin Luncurkan Pojok Baca untuk Anak-anak di Bantar Gebang
Husni melanjutkan produk TPFM merupakan inovasi pengembangan antara Elnusa, EFK dan PGE terkait teknologi real time data untuk memastikan performa suatu sumur panas bumi. Sehingga dapat menjaga kualitas sumur dan telah terbukti berhasil pada Proof of Concept (PoC) yang dilakukan di Ulubelu Field, Provinsi Lampung pada 2021 lalu.
Selain itu, dalam agenda workshop, juga dilakukan pembahasan laporan PoC di Ulubelu Field oleh tim Elnusa, kemudian dilanjutkan dengan feasibility study mengenai analisis komersial produk di masa yang akan datang.
Dalam acara tersebut Organizational Development Elnusa, Iman Kurniadi juga menyisipkan “Product Development Plan: Design Thinking & Product Market Fit”.
Secara terpisah, Direktur Pengembangan Usaha Elnusa Ratih Esti Prihatini mengatakan pengembangan produk TPFM hasil kolaborasi antara Elnusa dan PGE merupakan yang pertama di dunia dan teknologi ini telah dipatenkan di enam negara, antara lain Indonesia, Amerika, Islandia, Turki, Filipina, dan Selandia Baru.
“Semoga jalinan kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan industri panas bumi di Indonesia, khususnya bagi Pertamina Group,” tutur Ratih.
EFK adalah anak usaha PT Elnusa Tbk yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina. EFK bergerak pada bidang jasa migas dan energi baru terbarukan.
EFK memiliki kompetensi inti unggul pada jasa oil tools, fabrikasi, engineering, procurement & construction (EPC) serta pemeliharaan dan perawatan terintegrasi migas. Saat ini EFK telah melayani berbagai perusahaan migas nasional maupun internasional, antara lain Pertamina Group, Chevron dan Perusahaan Migas ternama lainnya.
Baca Artikel Selanjutnya :