News

Bendungan Rukoh Garapan Waskita Karya Serap Hampir 80 Persen Tenaga Kerja Lokal

Bendungan yang terletak di Kabupaten Pidie, Aceh, ini diharapkan dapat mendukung kestabilan pasokan air irigasi

“Dengan adanya Bendungan Rukoh, produksi pertanian diproyeksikan meningkat. Indeks Pertanaman (IP) diharapkan naik dari 191 persen menjadi 300 persen. Bendungan ini saat ini dalam tahap pengisian air atau impounding, sehingga dapat mengaliri lahan irigasi secara maksimal dan mendukung ketahanan pangan sesuai Asta Cita Presiden,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/2/2025).

Kementerian PU memperkirakan bahwa berkat Bendungan Rukoh, produksi pertanian tahun ini dapat mencapai enam ton per ha, dengan target musim tanam sebanyak tiga kali setahun.

Dengan luas genangan 687 ha, bendungan ini juga berperan dalam pengendalian banjir. Diproyeksikan mampu mereduksi banjir seluas 51 ha, mencakup tiga kecamatan, yaitu Titeue, Keumala, dan Sakti.

Waskita Karya
Bendungan Rukoh hasil garapan Waskita Karya

“Diharapkan Bendungan Rukoh memberikan multiplier effect bagi masyarakat Aceh, khususnya di Kabupaten Pidie,” ujar Ermy.

Selain manfaat ekonomi dan ketahanan pangan, proyek ini juga membuka banyak lapangan pekerjaan, dengan hampir 80 persen tenaga kerja yang diserap berasal dari masyarakat lokal.

Sebagai BUMN konstruksi yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, Waskita Karya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa serta mendukung ekonomi kerakyatan. Sepanjang 2024, Waskita telah menyelesaikan empat bendungan lainnya, yaitu Karian, Margatiga, Leuwikeris, dan Temef. Selain Rukoh, Bendungan Jlantah juga telah rampung tahun ini. (***)

Previous page 1 2

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp