
Bendungan Rukoh Garapan Waskita Karya Serap Hampir 80 Persen Tenaga Kerja Lokal
Bendungan yang terletak di Kabupaten Pidie, Aceh, ini diharapkan dapat mendukung kestabilan pasokan air irigasi
Konstruksi Media – Bendungan Rukoh yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah selesai dan siap beroperasi. Proyek senilai Rp1,7 triliun ini memiliki kapasitas tampung 128 juta meter kubik (m³) air.
Bendungan yang terletak di Kabupaten Pidie, Aceh, ini diharapkan dapat mendukung kestabilan pasokan air irigasi bagi 12.194 hektare (ha) lahan pertanian. Hal ini akan berdampak pada ketahanan pangan, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan aktivitas ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Selain sebagai sumber irigasi, Bendungan Rukoh juga akan menyediakan air baku sebesar 900 liter per detik, mendukung ketahanan air di wilayah sekitarnya.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Lilik Retno Cahyadiningsih, meninjau langsung bendungan ini. Menurutnya, proyek ini memiliki manfaat besar, tidak hanya sebagai sumber irigasi dan air baku, tetapi juga berpotensi untuk menghasilkan energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MegaWatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 1,22 MW. Selain itu, bendungan ini juga berperan penting dalam mendukung Daerah Irigasi (DI) Baro Raya.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menegaskan bahwa output daya listrik yang dihasilkan bendungan ini akan menjamin ketersediaan energi bagi sektor ekonomi, rumah tangga, dan produksi. Keberadaan pembangkit listrik juga akan memberikan dampak positif pada sektor sosial dan ekonomi, termasuk peningkatan tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat.