Bendungan Beringin Sila Penuhi Kebutuhan Irigasi dan Air Baku di NTB
Bendungan Beringin Sila ini merupakan bendungan keempat dari enam bendungan yang ada di NTB.
Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Beringin Sila yang berlokasi di Desa Motong Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan bahwa Bendungan Beringin Sila adalah bendungan yang ke -34 yang telah diresmikan sejak 8 tahun yang lalu.
“Untuk di Provinsi NTB ada enam bendungan, ini bendungan yang ke 4. Masih ada dua lagi, Insya Allah, yang akan diselesaikan tahun depan,” jelas Jokowi, sebagaimana diberitakan, Senin, (02/01/2023).
Dirinya berpesan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Pusat untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Beringin Sila utamanya untuk ketahanan air dan ketahanan pangan. Selain itu, Bendungan Beringin Sila selain difungsikan untuk irigasi, juga menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk Kabupaten Sumbawa
Presiden Jokowi mengatakan bendungan yang dibangun dengan anggaran Rp1,7 triliun, dengan luas genangan 126 hektare (ha) akan mengairi sawah kurang lebih 3500 ha.
“Kita harapkan di Kabupaten Sumbawa khususnya yang dulu bisa panen sekali, nanti para petani bisa jadi panen 2 atau bahkan 3 kali. Harapan kita produktivitas pertanian di NTB bisa meningkat secara drastis sebagai dampak dari anggaran pembangunan yang tidak sedikit. Jadi ada return atau manfaat nyatanya,” papar Jokowi.
Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Pembangunan Bendungan Beringin Sila bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku khususnya di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa.
Baca Juga : Presiden Jokowi Resmikan Beringin Sila, Bendungan dengan Anggaran Rp1,7 Triliun
“Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” ungkap Basuki.
Untuk diketahui, Bendungan Beringin Sila selain difungsikan untuk irigasi, juga menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk Kabupaten Sumbawa.
“Selain itu, juga bermanfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 85 m3/detik atau sekitar 32,7%, serta potensi sebagai tempat pariwisata,” terang Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko.
Menurut, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi, Bendungan Beringin Sila dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) berkapasitas 40 liter/detik dengan resevoir 600 m3 dan diinstal Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Bendungan ini juga tersedia PLTS sebesar 3 KW yang digunakan untuk operasi bendungan sebagai alternatif PT PLN (Persero). Bendungan ini juga yang pertama menggunakan teknologi buka tutup pintu air jarak jauh dengan jaringan internet,” tutur Hendra.
Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Beringin Sila dilakukan dalam dua paket, di antaranya : Paket I dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) – PT. Mina (KSO).
Paket II oleh PT Nindya Karya (Persero) – PT. Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya (Persero )– PT. Bina Karya (Persero) – Tuah (KSO).
Baca Artikel Selanjutnya :