Benarkah Menara Saidah Miring, Gedung Mewah Nan Megah Karya Kontraktor Hutama Karya
Kini gedung Menara Saidah tak terawat dan menjadi mirip bangunan terbengkalai yang angker. Apakah sebaiknya gedung tersebut dirobohkan saja
KONSTRUKSI MEDIA – Gedung Menara Saidah menyimpan banyak kisah unik dan menarik untuk dikulik. Mulai dari isu gedungnya miring hingga menyimpan banyak misteri lantaran angker. Gagahnya gedung pencakar langit yang kini terbengkalai memang cukup legendaris. Pasalnya, gedung dengan total 28 lantai itu tak henti-hentinya jadi perbicangan warganet di dunia maya.
Belakangan, gedung milik Fahmi Darmawansyah, suami dari artis ternama Ineke Koesherawaty itu ramai jadi perbicangan warganet karena isu adanya cahaya merah yang menyala terang di salah satu lantai gedung. Bukan itu saja, ada unggahan warganet yang mengaku mendapat undangan interview kerja di Menara Saidah, Jakarta. Padahal diketahui gedung tinggi menjulang di jalan MT Haryono Jakarta ini sudah lama kosong dan tak berpenghuni sejak 2007 lalu.
Bahkan yang paling santer adalah kabar bahwa gedung mewah nan mewah pertama di Indonesia itu bangunannya miring ke arah jalur kereta commuter line Stasiun Cawang. Itulah yang menjadi penyebab mengapa banyak tenant yang menyewa di beberapa lantainya harus hengkang dari kantor Menara Saidah.
Baca Juga: Rancang Jembatan Aspal dari Limbah Plastik, Mahasiswa FTUI Juara Kompetisi Internasional
Benarkah demikian gedung yang kali pertama di bangun oleh kontraktor PT Hutama Karya selama tiga tahun sejak 1995 sampai 1998, tidak sempurna tingkat kemiringannya. Bangunan ini mengalami kemiringan beberapa derajat yang sebenarnya membuat masyarakat sekitar daerah tersebut khawatir akan kemiringan gedung tersebut dapat roboh. Hingga kini kabar tersebut masih menjadi teka-teki kebenaran kabar tersebut.
Kendati demikian, rumor miringnya Menara Saidah ini disanggah oleh Sekretaris Perusahaan PT Hutama karya, Ary Widiantoro. Ia menyebutkan bahwa menara tersebut tidak miring, karena jika menara tersebut miring, akan menimbulkan tekanan yang besar pada dinding bangunan sehingga dapat memecahkan kaca dan jendela. Karena hal tersebut tidak terjadi, maka ia berpendapat bahwa gedung tersebut tidak mengalami kemiringan dalam kontruksinya. Rumor lain menyebut, gedung Menara Saidah mulai ditinggalkan para penyewanya karena masalah internal manajemen dan pengelolaan gedung yang dinilai sangat buruk.
Anggapan lain seputar rumor gedung miring pun dibantah langsung dibantah oleh Pemda DKI, bahwa gedung Menara Saidah tidaklah miring. Di tahun 2013 lalu, Kepala Dinas Penertiban dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI Jakarta, Putu Ngurah Indiana, mengungkapkan bahwa tidak adanya laporan cacat konstruksi di gedung Menara Saidah. Sebab, Dinas Jakarta Selatan sudah melakukan kajian terhadap Menara Saidah dan tidak menemukan kegagalan konstruksi.
Sejarah Gedung Menara Saidah
Dikutip Konstruksi Media dari berbagai sumber, awal pertama dibangun, gedung bergaya romawi kuno itu bernama Gracindo dan dimiliki oleh PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Soedibyo. Namun, pada tahun 1995, Menara Saidah dilelang dan dimenangkan oleh keluarga Saidah untuk diserahkan kepada anak kelima Bapak Saidah yang bernama Fajri Setiawan.
Menara Saidah pun direnovasi yang awalnya 18 lantai menjadi 28 lantai. Nama gedungnya pun ikut berubah sesuai dengan kepemilikian yang semula bernama Gracindo menjadi Menara Saidah. Nama itu merupakan pengambilan dari nama pemiliknya, yaitu Saidah Abu Bakar Ibrahim yang merupakan ayah dari suami artis Inneke Koesherawati, yakni Fahmi Darmawansyah. Dahulu Menara Saidah ini sering digunakan sebagai kantor sewaan dari beberapa instansi. Berdasarkan lokasinya, gedung ini terletak di Jalan MT Haryono, RT 03/RW 01, Cikoko, Pancoran, Kota Jakarta Selatan.
Kini, gedung Menara Saidah tak terawat dan menjadi mirip seperti bangunan terbengkalai yang angker. Apakah sebaiknya gedung tersebut dirobohkan saja, atau diambil alih kepemilikannya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta?
Baca artikel selanjutnya: