Konstruksi Media – Pemerintah terus memperkuat fondasi infrastruktur Batam melalui beberapa proyek strategis yang saat ini tengah ditawarkan kepada calon mitra dan investor. Proyek-proyek tersebut meliputi pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pembangunan SWRO untuk penyediaan air baku, rencana pembangunan LRT, serta beberapa proyek strategis lainnya.
“Salah satu fokus utama kami adalah pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dan Pembangunan SWRO untuk penyediaan air baku. Keduanya sangat penting untuk mendukung pertumbuhan investasi dan aktivitas industri di Batam. Saat ini sedang dikaji berbagai alternatif, termasuk pembangunan waduk baru maupun penerapan teknologi SWRO (Sea Water Reverse Osmosis),” ujar Dendi Gustinandar, Direktur Investasi BP Batam, saat ditemui di ajang Trade Expo Indonesia di ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10).
Selain itu, penguatan konektivitas antarwilayah juga menjadi sektor prioritas yang akan dikembangkan BP Batam. “Pemerintah tengah menyiapkan proyek perbaikan dan pelebaran jalan, termasuk program integrasi sistem drainase kota untuk mendukung kelancaran mobilitas dan pertumbuhan kawasan,” tambahnya.
Untuk sektor transportasi publik, BP Batam sedang mengembangkan proyek Light Rail Transit (LRT) kini masih dalam tahap feasibility study. Chairunisa menjelaskan, proyek ini dirancang untuk menghubungkan kawasan ekonomi utama di Batam guna meningkatkan efisiensi pergerakan masyarakat dan tenaga kerja.

Sementara itu, pada sektor digital, pengembangan pusat data (data center) tetap menjadi bagian dari rencana jangka panjang, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan energi dan sumber daya air yang terbatas di Batam. “Beberapa investor telah menunjukkan minat di sektor data center. Saat ini kami juga menjajaki berbagai inovasi teknologi pendingin yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Dendi menambahkan bahwa sejumlah perusahaan teknologi dari luar negeri telah menawarkan solusi terbaru untuk kebutuhan air bagi Data Centre yang lebih hemat air dan energi.
Selain itu, proyek kerja sama KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) di bidang bandara terus dikembangkan untuk memperkuat posisi Batam sebagai hub logistik dan transportasi udara. Di sisi lain, pengembangan kawasan industri juga diarahkan untuk mengoptimalkan lahan yang ada serta membuka peluang bagi sektor energi baru dan terbarukan.
Salah satu langkah konkret adalah pengembangan sektor energi baru dan terbarukan di kawasan Batam seperti floating solar panel, yang sejalan dengan strategi pemerintah menarik untuk investasi berorientasi ekspor dan berkelanjutan. “Batam memiliki potensi besar dalam mendukung diversifikasi rantai pasok global. Ini menjadi momentum bagi kami untuk terus memperkuat daya saing kawasan,” ujar Dendi. (***)




