imported

Basuki Hadimuljono Tinjau Gedung GIK UGM, Waskita Karya Kebut Pekerjaan Konstruksi

Hingga Oktober 2023 progres konstruksi telah mencapai 70,33%. Progres ini lebih cepat dari rencana sebelumnya.

Konstruksi Media – PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah melakukan pekerjaan pembangunan proyek Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang ditargetkan selesai pada Februari 2024.

Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap proyek tersebut selesai pada akhir tahun 2023. Hal itu disampaikannya saat jajaran pejabat PUPR meninjau progres pekerjaan konstruksi pada Selasa (24/10/2023).

Menteri Basuki menyampaikan, desain dari detail bangunan menjadi perhatian seperti material sirkulasi udara dan penghijauan pohon yang lebih besar di lingkungan gedung.

Baca juga: UGM dan WIKA Gedung Jajaki Kerja Sama Riset Konstruksi Bangunan dan Jalan

”Akhir tahun 2023 harus sudah siap terutama pada zona C dan zona D. Seluruh tim kerja (proyek) agar mengawali pekerjaan dengan niat dan semangat untuk menyelesaikan dengan kualitas terbaik,” ujar Basuki Hadimuljono dikutip dari rilis pers, Jumat (27/10/2023).

Sementara, Direktur Operasi I Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan waktu pelaksanaan konstruksi Gedung GIK UGM sesuai kontrak kerja membutuhkan waktu 600 hari pengerjaan terhitung sejak Juni 2022 dan akan selesai pada Februari 2024.

”Hingga Oktober 2023 progres konstruksi telah mencapai 70,33%. Progres ini lebih cepat dari rencana sebelumnya. Kami berupaya sekuat tenaga agar seluruhnya bisa selesai sebelum target yang telah ditentukan,” ucapnya.

Terjadinya percepatan progres konstruksi pada pembangunan Gedung GIK UGM ini dikarenakan tim proyek melakukan penerapan BIM 5D.

Menurut dia, penerapan BIM 5D membuat proses pekerjaan pada proyek menjadi lebih cepat dan efektif, mulai dari pembuatan gambar kerja, reviu desain, mapping progress, sequence pekerjaan, quantity take off dan cost estimate, hingga koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan proyek.

“Semua proses kegiatan proyek terekam dan tersimpan pada sistem data berbasis cloud sehingga dapat diakses secara realtime kapanpun dan dimanapun,” katanya.

Baca juga: TA 2024, Program Padat Karya Permukiman Bakal Serap 47 Ribu Tenaga Kerja

Selain dilakukan penerapan BIM, tim proyek juga menerapkan green construction dengan menggunakan bahan material bangunan yang ramah lingkungan, memperhatikan kualitas udara di sekitar proyek serta melakukan manajemen limbah bangunan.

Pasek menekankan bahwa pihaknya selalu mendorong pengembangan green construction di setiap proyek-proyek yang dikerjakan. Penerapan green construction ini merupakan salah satu upaya Waskita dalam meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah serta konservasi sumber daya alam.

“Hal ini menjadi salah satu bentuk komitmen Perseron terhadap sustainanable construction untuk keberlangsungan dan penyelamatan lingkungan serta ekosistem alam,” tutur Pasek.

Gedung GIK UGM juga didesain dengan inovasi arsitektur yang modern serta dirancang untuk mendukung fasilitas pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa.

Gedung ini memiliki 3 lantai dengan bagian atap yang difungsikan sebagai ruang terbuka serta dilengkapi ruang auditorium, sport hall, gym, classroom, ruang gallery, amphitheatre, student center, kantor, co-working space, rooftop dan parkir basement.

“Kami ingin menonjolkan konsep green building yang tampak asri dan ramah lingkungan sehingga nyaman bagi civitas akademika UGM. Harapannya, Gedung GIK UGM dapat memberikan pembelajaran bukan hanya untuk dosen dan mahasiswa tapi juga untuk perkembangan bagi pelaku industri usaha yang terlibat didalamnya,” kata Pasek.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dan Direktur Operasi I Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya Putra ikut mendampingi dalam kunjungan kerja tersebut.

Artikel Terkait

Back to top button