News

Basuki Hadimuljono Laporkan Progres Pembangunan IKN Nusantara

Wilayah KIPP berdiri di atas lahan seluas 6.671 hektare, di mana sebagian besar dari daerah itu akan ditutupi hutan.

Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melaporkan progres fisik pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai 25 persen. Menurut dia, pemerintah semakin optimistis bahwa perpindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Nusantara akan terlaksana mulai Agustus 2024.

“Beberapa sarana prasarana telah dibangun seperti jalan arteri, jalan tol, bendungan, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah, pengelolaan air minum, dan juga landmark sumbu kebangsaan,” kata Basuki (15/4/2023).

Pembangunan kantor dan istana presiden, kata dia, progresnya masing-masing sudah mencapai 5,8 persen dan 8 persen. Beberapa bagian dari IKN yang pembangunannya sudah 100 persen selesai yakni jalan logistik yang memiliki 3 ruas, Embung Mentawir dan 22 tower hunian pekerja konstruksi (HPK).

Di sisi lain, Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ditargetkan dapat mulai diisi air (impounding) pada Juni 2023.

Sebagai informasi, Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter per detik, sebanyak 2000 liter per detik untuk Ibu Kota Nusantara dan sisanya 500 liter per detik untuk Balikpapan.

Sementara itu, Peta rencana detail tata ruang (RDTR) Ibu Kota Nusantara menunjukkan bahwa daerah hijau perhutanan mendominasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara.

Wilayah KIPP berdiri di atas lahan seluas 6.671 hektare, di mana sebagian besar dari daerah itu akan ditutupi hutan. Hutan terbentang dari selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, hingga timur laut KIPP Ibu Kota Nusantara.

“Sementara, gedung-gedung pemerintahan terletak di tengah KIPP dan Istana kepresidenan akan menjadi kompleks terluas di kawasan pemerintahan,” ucapnya.

Kepala OIKN Bambang Susantono menyatakan bahwa progres pembangunan saat ini adalah langkah penting bagi Indonesia dalam meningkatkan kepercayaan para investor untuk menanamkan modal ke Ibu Kota Nusantara.

Baca juga: Angkasa Pura I Dapat Restu Kementerian BUMN Operasikan Bandara Kediri Jawa Timur

“Saya sangat mengapresiasi semua pihak, khususnya teman-teman di KemenPUPR yang telah bekerja keras dalam membangun infrastruktur di Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.

Menurut dia, progres pembangunan yang signifikan akan menumbuhkan kepercayaan seluruh pihak bahwa Indonesia benar-benar serius dalam membangun ibu kota baru yang berkelanjutan dan akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan datang.

Ia mengatakan, data terbaru menunjukkan bahwa 167 investor telah mengirimkan Letter of Intent untuk berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. Lima investor telah menerima Surat Izin Prakasa atau Letter to Proceed (LTP) dari pemerintah untuk membangun hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kelima investor tersebut yaitu PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Konsorsium Nusantara (CCFG Corp dan RBN), Korean Land and Development, Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) dan PT Nindya Karya (Persero).

Selain itu, tingginya minat negara-negara sahabat untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara dapat dilihat dari delegasi dari Korea, Jepang dan Swiss yang telah berkunjung langsung ke Ibu Kota Nusantara untuk mengamati kemajuan pembangunan dan mengeksplorasi peluang investasi.

“Termasuk dalam delegasi Jepang adalah para pengusaha asal negeri Sakura yang bergerak di sektor bangunan dan perumahan untuk melihat kemajuan pembangunan dan menilai potensi investasi,” jelasnya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button