Basuki Hadimuljono Garis Bawahi Tiga Poin Penting Konferensi Air PBB di New York
Dibutuhkan komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan, baik di tingkat global, nasional, regional, maupun lokal dalam mengatasi tantangan air.
Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mewakili negara berkembang menjadi salah satu pembicara kunci pada Dialog Interaktif kelima sebagai rangkaian pertemuan UN 2023 Water Conference (Konferensi Air PBB 2023) di New York, Amerika Serikat, 24 Maret 2023.
Hasil dari Dialog Interaktif tentang Water Action Decade merupakan simpul penting dalam penyusunan rencana aksi Sekretaris Jenderal PBB sebagai jawaban atas isu-isu air dan sanitasi secara global dalam satu dekade (2018-2028).
Basuki Hadimuljono menyampaikan tiga poin penting yang perlu digarisbawahi sebagai kesimpulan pada Dialog Interaktif tersebut. Pertama, pengelolaan air dan sanitasi memiliki keterkaitan kuat dengan kondisi politik di suatu negara. “Water is Politics.” Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan, baik di tingkat global, nasional, regional, maupun lokal dalam mengatasi tantangan air.
“Kedua, bagaimana mengubah komitmen tersebut menjadi tindakan nyata merupakan suatu keharusan. Ketiga, diskusi tentang pengelolaan air tidak boleh berhenti sampai di sini, dan kita perlu terus menjaga momentum positif ini. Menjaga kesinambungan dari hasil UN 2023 Water Conference menuju 10th World Water Forum 2024 di Bali dan event penting lainnya,” kata Basuki.
Basuki juga menyampaikan perlunya mekanisme dan agenda rencana aksi pada sektor air sebagai tindak lanjut dari Konferensi Air PBB tahun ini. Sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 pada 2024 mendatang, pemerintah Indonesia siap menjadi platform untuk mengevaluasi dan melanjutkan upaya pencapauan target dan tujuan Konferensi Air PBB 2023.
“Pemerintah Indonesia mengharapkan partisipasi aktif dan kontribusi Anda dalam pelaksanaan World Water Forum 2024 di Bali,” kata Basuki.
Baca juga: Kesiapan KA Makassar-Parepare Meluncur Melayani Masyarakat Sulawesi
Pada diskusi tersebut, Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya merevitalisasi danau dan merestorasi ekosistem gambut dalam memajukan air konservasi serts mempertahankan akses berkelanjutan terhadap air bersih.
“Ke depan, saya juga ingin menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat, mengintegrasikan infrastruktur air dan sanitasi dalam perencanaan nasional, mendorong pembiayaan yang inovatif dan kreatif, serta menyediakan teknologi tepat guna dan peningkatan kapasitas, dalam upaya memajukan rencana aksi terkait air dalam satu dekade,” jelasnya.
Simpulan dari Dialog Interaktif ini akan menjadi bahan masukan akhir dalam sidang penutupan Konferensi Air PBB 2023 di New York.
Selain Menteri Basuki, sebagai panelis diskusi panel adalah Deputy Prime Minister and Minister of Foreign and European Affairs of Slovenia Tanja Fajon, Minister of Environment and Natural Resources of Kazakhstan Zulfia Suleimenova, dan pembicara dari Associate Administrator of the United Nations Development Programme (UNDP) Usha Rao-Monari. Sebagai moderator diskusi panel Director-General of Food and Agriculture Organization (FAO) Dongyu Qu.
Baca artikel selanjutnya: