FINANCEPembiayaan

Bank BRI Torehkan Laba Bersih 78,13%

Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43% yoy menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun.

Konstruksi Media – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp12,22 triliun pada kuartal I-2022, naik 78,13% secara tahunan dari Rp6,86 triliun. Sementara itu, secara bank only, laba bersih BRI senilai Rp10,90 triliun hingga Maret 2022, naik 63,37% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp6,67 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pencapaian laba BRI tak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta bergairahnya aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi core business BRI.

“Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43% yoy menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional di kuartal I 2022 sebesar 6,65%,” kata Sunarso dalam paparan kinerja, Senin (25/04/2022).

Ia mengatakan, BRI menyediakan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko ke depan dengan NPL Coverage sebesar 276,0%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir Maret 2021 sebesar 231,17%.

“Alasan BRI menyiapkan pencadangan yang sangat memadai tersebut dilakukan untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian kondisi perekonomian kedepan, karena adanya perang Rusia-Ukraina, inflasi, serta potensi kenaikan suku bunga yang akan terus dilanjutkan oleh The Fed,” ucap dia.

BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga akhir kuartal I-2022, DPK BRI Group tercatat tumbuh 7,39%. Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secara year on year meningkat sebesar 15,99%.

Giro tercatat tumbuh 30,86% dan Tabungan tumbuh 10,17%. Secara umum, kata Sunarso, saat ini proporsi CASA BRI tercatat 63,63%, meningkat dibandingkan dengan CASA pada Kuartal I tahun 2021, yakni 58,91%. Kemampuan BRI untuk meningkatkan proporsi dana murah tersebut berdampak positif bagi bisnis perseroan yang semakin efisien.

Baca juga: Kontrak Baru Adhi Karya Melesat Naik 129%

“Sebagai bagian dari Transformasi Struktur Liabilitas, BRI akan terus mendorong peningkatan proporsi CASA untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan, diantaranya melalui transaction based product and services di segmen wholesale serta penguatan fitur dan transaksi keuangan melalui BRImo,” ucap Sunarso.

Menurut dia, kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan didukung dengan likuiditas memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini, kata Sunarso, terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang tercatat sebesar 86,96%, dengan CAR 24,61%. Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat asset BRI Group tumbuh sebesar 8,99% yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun.

BRI mampu mencatatkan rasio efisiensi yang terus membaik, BOPO BRI pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar 69,34 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan BOPO periode yang sama tahun lalu sebesar 78,41%.

“Menurunnya BOPO ini tak lepas dari semangat efisiensi yang dilakukan oleh BRI, diantaranya melalui keberhasilan transformasi digital, membaiknya rasio kredit bermasalah, serta semakin meningkatnya proporsi CASA atau dana murah pada tubuh perseroan,” ujar dia.

Bahkan, dengan strategi yang telah disiapkan, Sunarso optimis BRI tahun ini bisa membukukan kinerja yang jauh lebih tinggi bahkan sebelum periode pandemi.

“Dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakin sehat, serta strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global, BRI optimistis kinerja pada tahun ini akan dapat melampaui kinerja sebelum masa pandemi, serta dapat menjaga sustainability kinerja ke depan,” ucap Sunarso.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button