Bangun Pelabuhan Benoa, Brantas Dukung Wisata Bali
Pelabuhan Benoa ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang masuk dalam Program Pengembangan Superhub sesuai amanat Perpres nomor 109 tahun 2020
Konstruksi Media – PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan pihaknya saat ini tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur Pelabuhan Benoa. Hal tersebut guna mendukung Bali sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Pengerjaan pembangunan terus dikebut, sebab Pelabuhan Benoa ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang masuk dalam Program Pengembangan Superhub sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.
Guna menjadikan Bali sebagai pusat wisata, Brantas Abipraya bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dalam pembangunan pelabuhan tersebut. Dalam pembangunan pengembangan Pelabuhan Benoa ini dilaksanakan selama 350 hari kalender untuk jangka waktu pelaksanaan dan 365 hari kalender untuk jangka waktu pemeliharaan.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas, dalam keterangnnya mengatakan perseroan menargetkan pembangunan pelabuhan dapat rampung dipertengahan tahun 2022 dengan masa pemeliharaan hingga tahun 2023.
“Mulai dikerjakan Juni 2021, saat ini progres pengerjaan mencapai 73,7 %. Ini merupakan sinergi BUMN untuk meningkatkan pelayanan pariwisata nasional khususnya di Provinsi Bali, sehingga mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Provinsi Bali,” ungkap Anas, Kamis, (14/4/2022).
Baca Juga : Dongkrak Wisata, Brantas Selesaikan Penataan Kawasan Pantai Kupang
Ia menambahkan, Abipraya dipercaya untuk melakukan Design & Build Pekerjaan Revetment & Retaining Wall Area Pengembangan di Pelabuhan Benoa. Revetment dan Retaining Wall sendiri merupakan struktur pelindung yang dibangun sebagai penahan gempuran gelombang yang berfungsi sebagai proteksi terhadap area pelabuhan.
Selain itu, juga berfungsi untuk memperkuat tepi area pelabuhan agar tidak tergerus karena ombak, diharapkan dengan rampungnya pengerjaan ini dapat menghindarkan adanya pengikisan tepi area pelabuhan.
Sebagai informasi, Brantas Abipraya tak hanya unggul dalam pembangunan infrastruktur bendungan, akan tetapi BUMN konstruksi inipun turut menyokong infrastruktur sarana prasarana pelabuhan dan dermaga. Adapun beberapa proyek pelabuhan yang telah diselesaikan Perseroan yaitu Dermaga Tawiri di Ambon, Maluku; Dermaga Panjang, Bandar Lampung; Dermaga Jayapura di Papua; dan yang baru saja diresmikan tahun lalu yaitu Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo, NTT.

Disiplin Jalani K3
Taki hanya itu, dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur baik pelabuhan, dermaga, bendungan dan lainnya, sebagai BUMN konstruksi perseroan komitmen menjalani budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) agar pembangunanya sesuai dengan yang direncanakan.
“Pembangunan Pelabuhan Benoa yang masuk dalam konsep BMTH, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3,” tuturnya.
Tak hanya K3, di tengah Pandemi Covid-19, perseroan juga disiplin menjalani protokol kesehatan mengantisipasi penyebran virus corona.
“K3 selalu menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan proyek kami, apalagi di saat pandemi ini, penerapan disiplin protokol kesehatan selalu dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 di proyek-proyek Brantas Abipraya. Langkah pencegahan juga dijalankan seperti dengan selalu memantau kesehatan dan keselamatan para tenaga kerja di proyek,” ungkap Anas.
Baca Artikel Selanjutnya :