Bangun Pabrik PUSRI IIIB, ADHI Raih Kontrak Baru Senilai Rp1,4 Triliun
ADHI akan bertugas mengerjakan EPCC atau Engineering, Procurement, Construction & Commisioning dari proyek ini.
Konstruksi Media – PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI mencatat perolehan kontrak baru senilai Rp1,4 triliun, untuk mendukung pasokan pupuk subsidi bagi pertani.
ADHI akan membangun Pabrik PUSRI IIIB di Palembang, Sumatera Selatan dengan total nilai pekerjaannya mencapai Rp9,5 triliun. ADHI melakukan konsorsium bersama Wuhuan Engineering Co., dengan porsi ADHI 15,1% dan porsi Wuhuan 84,9%. Nilai kontrak yang didapatkan ADHI sejumlah Rp1,4 triliun.
ADHI akan bertugas mengerjakan EPCC atau Engineering, Procurement, Construction & Commisioning dari proyek ini. Pada prosesnya, proyek ini akan dirancang dengan teknologi terbaru dengan implementasi digital, yang mampu mempercepat waktu pekerjaan dan menekan biaya produksi.

Kegiatan penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson, The Chairman of Wuhuan Engineering Company Mr. Yu Xin, bersama Direktur Utama PT Pupuk Sriwadjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh.
Baca Juga: OIKN Gandeng Kadin Adakan Konsultasi Peluang Investasi di IKN Nusantara
Kegiatan ini juga disaksikan pula oleh Wakil Menteri BUMN II Bapak Kartika Wirjoatmodjo serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bapak Rahmad Pribadi.
Pabrik Pusri III B ditargetkan, akan menghasilkan Amonia dengan kapasitas 1350 MTPD dan Urea 2750 MTPD. Nantinya, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk subsidi dalam negeri, sehingga para petani dan mampu mendukung peningkatan ketahanan pangan Indonesia.
Seperti diketahui, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) akan membangun Proyek Pabrik Pusri IIIB melalui pendanaan dengan mekanisme sindikasi bersama delapan bank BUMN dan swasta.
Adapun sejumlah bank yang terlibat dalam pendanaan tersebut yaitu, BNI, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Jabar Banten (BJB), dan Bank Sumsel Babel (BSB). Total nilai Kredit Investasi (KI) yang digelontorkan adalah sebesar Rp 9.5 triliun dan nilai proyek pembangunan Pusri-IIIB sebesar USD 670.251.271 atau setara Rp10,52 Triliun.
Penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri IIIB dilakukan di Jakarta, Jumat (13/10/2023) oleh Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh dan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi. Sedangkan, dari Pihak Bank diwakili oleh Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI, Sis Apik Wijayanto dan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah K. Indriati.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Pupuk Indonesia dan anak usahanya memiliki komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian nasional. Menurut Rahmad, revitalisasi Pusri IIIB akan memanfaatkan teknologi produksi terbaru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kehandalan produksi pupuk.
Baca Juga: ITS Ciptakan Inovasi Freezer Panel Surya untuk Nelayan Bawean
“Kami menyambut baik para pihak bank BUMN maupun swasta yang berkomitmen mendanai proyek revitalisasi proyek ini. Dengan begitu, pabrik Pusri-III dan IV yang lama akan digantikan dengan pabrik Pusri IIIB dengan teknologi baru. Sehingga dapat meningkatkan operational excellence,” ungkap Rahmad Pribadi.
Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi dalam sambutannya mengatakan pembangunan pabrik Pusri-IIIB akan dibangun di komplek PT Pusri, di Palembang, dengan teknologi low energy yang dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.
“Proyek revitalisasi pabrik Pusri-IIIB akan memiliki dampak positif pada perekonomian daerah dan nasional. Pasalnya, proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka peluang ekonomi lainnya,” katanya.
Diketahui, kapasitas produksi Pabrik Pusri IIIB direncanakan sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun. Dari sisi penggunaan energi, Pabrik Pusri IIIB lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea yaitu sebesar 21.97 MMBTU/ton sedangkan amonia 32.89 MMBTU/ton.
“Hadirnya Pabrik Pusri-IIIB ini sebagai komitmen kami untuk menjaga ketersediaan pupuk di seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk Pusri. Serta dukungan kami dalam menjaga keberlanjutan industri yang handal dan berdaya saing untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional”, kata Tri Wahyudi Saleh.