News

Bambang Susantono: Nusantara Siap Pimpin Kontribusi Indonesia di Panggung Global

Kajian tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan IKN Nusantara sebagai kota hutan berkelanjutan akan mendorong upaya rehabilitasi yang lebih ambisius di kawasan IKN.

Konstruksi Media – Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono mengatakan, Otorita IKN bersama dengan Asian Development Bank (ADB) meluncurkan kajian ruang lingkup untuk memetakan langkah bagi IKN Nusantara sebagai kota dengan karbon netral pada 2045.

“Sebagai ibu kota berbasis hutan berkelanjutan yang pertama di dunia, Nusantara siap memimpin kontribusi Indonesia di panggung global dalam memitigasi dampak perubahan iklim,” kata Bambang dalam ‘Indonesia Pavilion COP 27’, Selasa (8/11/2022).

Ia mengatakan, kajian tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan IKN Nusantara sebagai kota hutan berkelanjutan akan mendorong upaya rehabilitasi yang lebih ambisius di kawasan IKN. Setelah diterapkan, rencana menjaga 65 persen dari kawasannya sebagai kawasan yang dilindungi dapat meningkatkan penyerapan karbon.

Langkah itu, kata dia, memungkinkan IKN Nusantara menyerap karbon lebih banyak dari yang dilepaskan sebelum 2030, dan mencapai posisi netral karbon pada 2045.

Menurut Bambang, langkah yang dilakukan IKN Nusantara akan berkontribusi pada target pencapaian nol emisi karbon Indonesia pada 2060 dan pencapaian net sink pada sektor lahan 2030 yang selaras dengan NDC Indonesia untuk mendukung Kesepakatan Paris.

Baca juga: Bambang Susantono Rangkul ITB Beri Kontribusi Bangun IKN Nusantara

“Kajian ini merupakan analisis komprehensif pertama terkait regionally and locally-determined contributions di tingkat kota di Indonesia,” ujar Bambang.

Wakil Presiden Urusan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Pasifik ADB Ahmed M Saeed mengatakan, kajian tersebut lebih jauh mengidentifikasi langkah-langkah bagi IKN Nusantara untuk berada dalam jalur pencapaian nol emisi karbon, antara lain dengan melindungi dan merestorasi sekurang-kurangnya 166.000 hektar kawasan hutan IKN.

“Otorita IKN perlu merehabilitasi kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi, seperti koridor alam dan biodiversitas, serta daerah tangkapan air,” ucapnya.

Melalui kajian ini tercatat pembangunan di kawasan urban IKN Nusantara perlu memanfaatkan bahan-bahan rendah karbon. Sekurang-kurangnya 80 persen energi di IKN Nusantara perlu dihasilkan dari sumber-sumber baru dan terbarukan, dan 80 persen penduduknya bermobilitas menggunakan transportasi umum.

“ADB senang dapat membantu Otorita Ibu Kota Nusantara dalam mengambil satu langkah tegas dalam perang melawan perubahan iklim,” ucapnya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp