Bambang Susantono: Lima Negara Dalam Proses Kesepakatan Pembangunan IKN Nusantara
OIKN tidak hanya menyasar investor besar, namun juga UMKM. Kita akan mengundang banyak investor bisnis untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota ini.
Konstruksi Media – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan hingga akhir tahun 2023 ini pihaknya sudah punya beberapa komitmen dengan investor internasional berkaitan dengan pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur.
“Setidaknya ada lima negara yang sedang dalam proses (kesepakatan), antara lain Korea Selatan, lalu Jepang, China, Jerman, dan juga UAE (Uni Emirat Arab),” kata Bambang dikutip dari situs ikn.go.id, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, pembangunan Nusantara mempunyai dua mesin untuk saling bekerja sama. Pertama APBN untuk membangun fasilitas dan infrastruktur dasar dengan target akan ada pengerjaan hingga 2024.
Baca juga: Basuki Hadimuljono: Dukungan Infrastruktur Dasar IKN Nusantara Tahun 2023 Rp26,67 Triliun
Kedua adalah investor domestik. Bambang menyebut sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga dapat terlibat dalam membangun IKN.
“OIKN tidak hanya menyasar investor besar, namun juga UMKM. Kita akan mengundang banyak investor bisnis untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota ini,” tambah Kepala OIKN.
Agenda kerja sama saat ini yang dilakukan OIKN dengan berbagai institusi yakni, dalam membuat blue print dan masterplan untuk Nusantara. Hal lain adalah dalam mengampanyekan proses dan perwujudan Sustainable Deveopment Goals (SDGs).
Khususnya untuk investor, kata dia, Nusantara akan menjadi kota yang secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan komitmennya dalam bidang Environment, Social, and Governance (ESG).
Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjelaskan bahwa sektor swasta yang sudah masuk pada tahap awal, akan disiapkan 300 paket investasi dengan total nilai sebesar 2,6 miliar US Dolar. Sektor yang dapat dijajaki investor, yakni sektor perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lainnya.
Maka itu, Presiden Jokowi mengimbau kepada para investor untuk tidak perlu khawatir terhadap jumlah minimal populasi. Sebab, Indonesia mempunyai populasi penduduk terbesar keempat di dunia.
Ia juga menjelaskan terkait insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada investor Nusantara, utamanya insentif fiskal seperti tax holiday, non-collective value-added tax, super deduction tax, dan bea impor.
Diketahui bahwa terdapat tiga hal yang menjadi fokus investor. Pertama, terkait jumlah warga yang menghuni, di mana setidaknya di tahun 2024 Nusantara akan dihuni oleh 200 ribu orang.
Kedua, terkait akses dan konektivitas, di tahun 2024 akan ada jalan tol yang menghubungkan Balikpapan-Nusantara dengan rentang waktu 40-50 menit saja. Ketiga, terkait stimulus insentif.
Menurut Bambang Susantono, Ibu Kota Nusantara sangat menjanjikan dan pembangunannya diyakini akan berkelanjutan.
Baca juga: Dukung Pembangunan IKN, 2 Investor Singapura Teken Non Disclosure Agreement (NDA)
“Pertama kami memiliki hukum, hukum yang sangat kuat, sebuah dasar legalitas bagi kami untuk melanjutkan dan menggaransi keberlanjutan proyek ini pembangunan Nusantara. Kedua, kami menyediakan beberapa insentif, yang melebihi insentif rata-rata yang kami miliki di Indonesia,” ucapnya.
Bambang menyebutkan, pada umumnya tax holiday sebesar Rp100 miliar. Namun, di Nusantara cukup dengan Rp10 miliar saja untuk mendapatkan 20 atau 30 tahun tax holiday.
Selain itu, rate of return akan mendapat lebih dari biasanya (lebih dari 11-13 persen).
“Dalam hal daya tarik investasi tersebut, saya percaya, ini sangat menarik berdasarkan karakter pada bisnis Anda untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara di Indonesia,” ungkap Kepala OIKN Bambang Susantono.
Baca artikel lainnya: