
Bali Tuan Rumah FIDIC Asia Pacific 2025, Menko AHY: Konsultan Nasional Harus Visioner dan Berstandar Global
FIDIC Asia Pasific 2025 jadi momentum penting bagi konsultan Indonesia untuk menunjukkan kapasitas globalnya.
Konstruksi Media — Indonesia akan menjadi pusat perhatian dunia konstruksi dan infrastruktur saat Konferensi Tahunan FIDIC Asia Pacific 2025 resmi digelar di Bali pada 18–20 Agustus 2025 mendatang. Ajang bergengsi yang menghimpun para profesional konsultan teknik dari kawasan Asia Pasifik ini menjadi momentum penting bagi konsultan Indonesia untuk menunjukkan kapasitas globalnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sambutannya sebagai keynote speaker pada acara HUT ke-46 INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), Senin (23/6/2025).
“Saya mencatat kiprah INKINDO di ranah internasional melalui afiliasi dengan FIDIC (Federasi Internasional Konsultan Insinyur), FIDIC Asia Pasifik. Ini membuktikan bahwa kompetensi konsultan Indonesia tidak hanya berdaya saing nasional, tetapi juga berstandar global dan punya peluang tampil sebagai pemimpin di pasar regional,” ujar AHY.
Ia menekankan bahwa peran konsultan semakin strategis dalam pembangunan modern, yang dituntut tidak hanya cepat, tetapi juga akuntabel, inklusif, dan berkelanjutan.
“Tanpa kajian yang kuat, tanpa rancang bangun yang matang, tidak ada pembangunan yang kokoh, tidak ada transformasi yang berkelanjutan,” tegasnya. “INKINDO, melalui lebih dari 6.500 perusahaan anggota di 34 provinsi, telah menjadi tulang punggung sistem perencanaan pembangunan nasional.”
Konferensi FIDIC Asia Pacific 2025 menjadi panggung strategis untuk memperluas kolaborasi global dan mengangkat praktik terbaik konsultan Indonesia ke kancah internasional. Pemerintah, kata AHY, memandang penting keterlibatan aktif asosiasi konsultan dalam membangun arah pembangunan nasional menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
“Kita tidak bisa mencapai 2045 tanpa perencanaan unggul, data yang akurat, dan profesionalisme yang tak tergoyahkan. Kita butuh konsultan yang bukan hanya pelaksana teknis, tetapi juga penasehat kebijakan pembangunan yang berdampak dan berwawasan masa depan,” katanya.
AHY juga menyinggung kebutuhan konsultan yang mampu merancang sistem yang adaptif dan tangguh, termasuk kota inklusif, konektivitas antar wilayah yang adil, sistem air dan energi yang berkelanjutan, serta lingkungan yang lestari.
Mengakhiri sambutannya, AHY mengapresiasi peran panjang INKINDO selama 46 tahun dalam pembangunan nasional. Ia mendorong agar asosiasi ini terus menjadi “rumah besar bagi para profesional konsultan Indonesia yang unggul, berintegritas, dan berdedikasi.”
“Mari kita bangun Indonesia dengan pikiran cerdas, etika yang kuat, dan semangat gotong royong,” pungkasnya.
Dengan dukungan pemerintah dan kehadiran Indonesia sebagai tuan rumah FIDIC Asia Pacific 2025, INKINDO diharapkan mampu memperkuat eksistensinya sebagai mitra strategis pembangunan nasional dan pemain kunci dalam lanskap konsultan kawasan Asia Pasifik. (***)