HeadlineINFONews

Baja Ringan Boleh Dicor atau Tidak? Simak Penjelasannya

Sebagian orang khawatir bahwa pengecoran di atas baja ringan dapat merusak kekuatannya atau mempercepat proses korosi.

Konstruksi Media – Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan baja ringan dalam konstruksi bangunan semakin populer. Dari atap rumah tinggal hingga struktur bangunan bertingkat, material ini menjadi pilihan karena praktis, kuat, dan efisien dalam waktu pemasangan. Selain itu, harga yang relatif terjangkau dan ketersediaannya di pasaran membuat baja ringan semakin diminati oleh kontraktor maupun pemilik rumah.

Kini, hampir setiap toko bahan bangunan menyediakan berbagai jenis dan ukuran profil baja ringan siap pakai. Namun, di tengah meningkatnya penggunaannya, masih muncul sejumlah pertanyaan teknis di lapangan. Salah satu yang sering dipertanyakan adalah: apakah baja ringan boleh dicor semen?

Sebagian orang khawatir bahwa pengecoran di atas baja ringan dapat merusak kekuatannya atau mempercepat proses korosi. Sementara sebagian lainnya menilai hal itu bisa saja dilakukan, asalkan tekniknya benar.

Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D., menjelaskan bahwa secara prinsip, material baja memang memiliki risiko terhadap korosi atau karat, baik yang berasal dari proses hot rolled maupun cold formed seperti pada baja ringan.

“Material baja atau logam secara alami berisiko korosi. Jadi, baja yang digunakan dalam bangunan perlu diberikan perlindungan antikarat sesuai kondisi lingkungan dan tingkat perlindungan yang dibutuhkan,” jelas Ashar, Selasa (29/10/2025).

Menurutnya, saat ini sudah tersedia berbagai produk pelapis antikarat yang dapat memperpanjang usia pakai baja, seperti pelapis berbasis galvanis (coated, dipped, zynchromate, dan sejenisnya). Semua jenis pelapis tersebut banyak dijual di toko bahan bangunan maupun bengkel baja.

Baca juga: Atap Baja Ringan Berisik Saat Hujan dan Angin? Ini Solusinya!

“Selama baja ringan diberi lapisan pelindung antikarat yang sesuai, tidak masalah jika kemudian dicor,” tegas Ashar.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa proses pengecoran tidak boleh dilakukan sembarangan. Diperlukan perhitungan struktur yang matang agar tidak menimbulkan beban berlebih pada konstruksi baja ringan.

Sebagai contoh, pada bangunan dua lantai dengan struktur baja double CNP, kolom baja bisa digunakan tanpa dicor apabila kekuatannya sudah memenuhi perhitungan teknis. Namun, untuk elemen balok, sebaiknya tidak dicor, karena hal itu dapat mengubah perilaku struktur dan menambah beban yang tidak diperlukan.

“Kalau dari perhitungan sudah cukup kuat, kolom bisa tidak dicor. Tapi untuk balok, sebaiknya memang tidak dicor,” ujarnya.

Ashar menambahkan, untuk meningkatkan kekuatan struktur, sebaiknya dipilih profil baja yang lebih besar atau mutu baja yang lebih tinggi, daripada menambah beban beton di atasnya.

Dengan demikian, kesimpulannya, baja ringan boleh dicor selama memenuhi perhitungan teknis dan diberi perlindungan antikarat yang memadai. Namun, pada banyak kasus, pengecoran justru tidak diperlukan jika desain strukturnya sudah cukup kuat. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan