News

ASAKI Sambut Baik Pembangunan Pabrik Granit di Subang milik PT SPS Corporate

Investasi ini juga bagian dari komitmen industrik keramik nasional terhadap dukungan pemerintah dalam subsitusi impor.

Konstruksi Media – Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyambut baik pembangunan pabrik granit yang dilakukan oleh PT Superior Porcelain Sukses (SPS).

Ketua Bidang Keramik dan Ubin Asaki, Andrea Petrina mengungkapkan pembangunan pabrik granit PT SPS itu dapat membawa multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia.

“Investasi ini juga bagian dari komitmen industrik keramik nasional terhadap dukungan pemerintah memberi yang telah memberikan harga gas khusus,” ujar Andrea disela-sela groundbreaking pabrik granit di Subang, Kamis, (27/7/2023).

Dia melanjutkan, yang tidak kalah penting, investasi PT SPS itu mendukung program subtitusi impor yang tengah dijalankan oleh pemerintah.

“Seperti kita tahu homogeneous tiles impor telah membanjiri Indonesia. Semoga portofolio import nantinya bisa dialihkan ke produk SPS setelah pabrik ini sudah produksi. Apalagi kapasitas produksinya untuk homogeneous tiles ini sangat besar,” beber Andrea.

Dia menjelaskan, PT Superior Porcelain Sukses memilih membuka pabrik di Subang karena beberapa faktor. Pertama soal kedekatan dengan akses gas.

Baca Juga : SPS Corporate Sukses Bangun Pabrik Granit di Subang, Tekan Produk Impor

Selama ini biaya produksi keramik 30 persennya berasal dari komponen biaya energi (gas). Selain itu, bahan baku lain seperti clay dan feldspar juga bisa didapat tak jauh dari Subang.

Pabrik baru di Subang itu sebenarnya merupakan plant pertama PT Superior Porcelain Sukses. Saat ini mereka menyiapkan plan-plan membangun pabrik di lokasi lain, dalam waktu dekat. Hal itu selama ini kerapkali dilakukan perusahaan lain, yang menjadi bagian SPS Corporate.

Kehadiran pabrik granit SPS di Subang sekaligus menjawab tantangan gempuran produk impor, terutama dari Tiongkok. Sejak beberapa tahun terakhir, dengan tingginya angka kebutuhan granit, barang-barang Tiongkok memang membanjiri pasar lokal. Meskipun pemerintah sudah menerapkan safeguard sejak 2018.

Data Asaki menunjukkan, sebenarnya kapasitas produksi keramik nasional 550 juta m2 pertahun. Dari jumlah itu, 140-150 juta m2 merupakan keramik jenis B1A atau granit. Namun faktanya hanya bisa berjalan sekitar 50 persen.

Gempuran produk impor dari Tiongkok juga diindikasikan karena terjadi unfair trade. Seperti salah satunya tax subsidi 14%, praktik indikasi dumping, serta pengurangan ketebalan keramik.

Sementara, Direktur Produksi PT Superior Porcelain Sukses, Hendra Widodo mengatakan bahwa kehadiran pabrik granit di Indonesia selain mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal.

Pabrik yang berlokasi di Kadawung, Paburan, Subang, Jawa Barat tersebut memiliki luas bangunan 81.000 m2. Berdiri di atas tanah 22 hektar. Ditargetkan pabrik tersebut bakal beroperasi pada semester 2 tahun 2024.

Adapun nantinya kebutuhan tenaga kerja di pabrik granit tersebut mampu menyerap tenaga kerja lokal lebih dari 600 karyawan.

Hendra menyebut Granite tile yang diproduksi PT Superior Porcelain Sukses merupakan produk kedua SPS Corporate di bidang building material. Sebelumnya SPS Corporated sukses menjalankan industri bata ringan yang cukup terkenal di Indonesia, Blesscon.

“Kami berharap perusahaan ini bisa menjadi Top 3 di bidang industri granite tiles. Mengikuti jejak company lain di SPS Corporate,” tutur Hendra.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button