Kosntruksi Media – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) melalui platform Indonesia Architecture Conference & Exhibition (ARCH:ID) mengumumkan pemenang ajang Penghargaan Material Konstruksi Berkelanjutan yaitu ARCH:ID Sustainable Construction Material Awards (SCMA) 2022. Ajang penghargaan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan di event ARCH:ID pada 14 – 17 Juli 2022 di ICE BSD City.
SCMA merupakan berkolaborasi dengan Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Green Product Council Indonesia (GPCI) dan didukung oleh Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, serta Kementerian Perindustrian Pusat Industri Hijau.
Produk peserta ditampilkan pada Instalasi Featured Exhibition ARCH:ID SCMA 2022, bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi produk material bidang konstruksi yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, dengan memproduksi bahan material ramah lingkungan bagi masa sekarang dan bagi generasi mendatang secara berkelanjutan.
Baca juga: Erick Thohir Sambut Investasi Posco Korea Selatan Sebesar Rp52,2 Triliun
Diharapkan, produk material bidang konstruksi yang memiliki kepedulian ramah lingkungan dapat lebih dikenal oleh para arsitek, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Ke depannya para penerima penghargaan ARCH:ID SCMA akan menjadi standar acuan dalam produksi material bidang konstruksi yang berkelanjutan.
Berikut penerima ARCH:ID Sustainable Construction Material Awards (SCMA) 2022 yang diberikan pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 di ARCH:ID Square, Hall 3A, ICE BSD City.
- Kategori produk Material Fasade Bangunan diberikan kepada PT Conwood Indonesia
- Kategori produk Conwood LAP Siding G-Series
- Kategori produk Material Partisi, Finishing Dinding, dan Pelapis diberikan kepada PT. Jotun Indonesia
- Kategori produk Majestic True Beauty Matt dan Kategori Produk Material Finishing Lantai diberikan kepada PT. Bamboo Pure untuk produk Bamboo Plank Renggang
Pada kegiatan pengumuman ARCH:ID SCMA 2022 juga disertai dengan Deklarasi GINZERO 2050 (Gerakan Indonesia Net-Zero Emisi Karbon) yang dilakukan atas nama Organisasi Keahlikan Teknis, Asosiasi Profesi dan Masyarakat Sipil di Bidang Energi, yaitu IAP (Ikatan Ahli Perencenaan Indonesia), IARKI (Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia), IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), GBCI (Green Building Council Indonesia), GPCI (Green Product Council Indonesia).
Kemudian, IALI (Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia), IABHI (Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia), PRO-LCAS (Profesi Life Cycle Assesment dan Sustainability Indonesia), MASKEEI (Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia), AESI (Asosiasi Energi Surya Indonesia), METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia).
Baca artikel selanjutnya:
- KAI Pastikan Kesiapan LRT Jabodebek untuk Angkutan Lebaran 2025
- Pembangunan Medan Islamic Centre Capai 92 Persen, Sudah Digunakan untuk Salat Jumat
- Ada Pengerjaan Erection Jembatan Baja Simpang Susun Bitung, Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Tangerang Berlaku Mulai Hari Ini
- Kementerian PU Selesaikan Pembangunan Jembatan Bailey di Jambi