News

Aplikasikan Teknologi Modular Volumetrik di IKN, Brantas Abipraya Sabet 2 Rekor MURI 

Pembangunan hunian modular TNI dan hunian modular siap huni di IKN menjadi yang tercepat.

Konstruksi Media – PT Brantas Abipraya (Persero) kembali menyabet dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pelaksanaan tutup atap atau topping off Hunian Modular TNI di Ibu Kota Nusantara (IKN) tercepat, yaitu 16 jam 3 menit 40 detik dan Pembangunan Hunian Modular Siap Huni Tercepat dengan waktu 180 jam 3 menit 17 detik. Brantas Abipraya dalam membangun hunian tersebut menggunakan teknologi Modular Volumetrik WG Flatpack.

Direktur Operasi II Brantas Abipraya, Purnomo mengatakan raihan rekor MURI ini merupakan hadiah di momen hari ulang tahun Republik Indonesia ke-79.

Dia menambahkan dalam pembangunan hunian bertingkat 4 lantai tersebut yang dibangun berkolaborasi dengan BUMN Karya lainnya.

“Brantas Abipraya senantiasa akan terus mengambil peran aktifnya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan kualitas unggul. Terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah memberikan kepercayaan dan Amanah kepada kami dalam pembangunan infrastruktur di IKN. Raihan dua MURI ini diharapkan dapat memacu semangat Insan Abipraya membangun berbagai infrastruktur di Ibu Kota Nusantara,” terang Purnomo, Rabu, (07/08).

Dikatakan olehnya, pengerjaan singkat ini pun BUMN ini pastikan dengan dibarengi kualitas konstruksi yang juara, ini menjadi bukti kemajuan konstruksi Indonesia yang diwujudkan di IKN. Rampung cepat dan lebih mengedepankan ramah lingkungan. 

Adapun pembangunan sebanyak empat tower yaitu Tower Prajurit 1, Tower Prajurit 2, Tower Prajurit 3 dan Tower VIP. Tak hanya itu, pengerjaan lainnya meliputi Pintu Masuk dan Keluar, Akses Safety Induction & Muster Point, Pos Jaga, Dirkeet, Stock Yard, Masjid, Tempat Pembuangan Sampah, Area Barak dan Washing Bay.

Sebagai informasi dengan teknologi Modular Volumetrik WG Flatpack, Brantas Abipraya menunjukkan peranan aktifnya membantu Pemerintah dalam upaya membangun sejumlah infrastruktur di IKN dengan efisiensi saat konstruksi di lapangan. “Bukannya tanpa alasan, konstruksi dengan menggunakan teknologi ini untuk pembangunan telah teruji sebagai bangunan tahan gempa serta memiliki kualitas yang baik,” ungkapnya.

Dalam pembangunan Hunian Modular TNI, sebanyak tiga Tower Prajurit, 4 lantai dibangun dengan luasan lantai bangunan 2.246 meter persegi, total 48 kamar tiap tower  dengan ukuran kamar 5,2 m x 5,2 m.

Untuk itu, Brantas Abipraya akan terus memantapkan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan turut berkontribusinya BUMN yang bergerak di industri konstruksi ini dengan membangun beberapa infrastruktur di IKN, selain Hunian Modular TNI, BUMN konstruksi ini juga membangun Penataan Sumbu Kebangsaan dengan konsep Future Smart Forest City of Indonesia di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). 

Lebih lanjut, Purnomo mengungkapkan bahwa Brantas Abipraya juga baru saja menyelesaikan Bendungan Sepaku Semoi, satu-satunya bendungan di IKN yang terletak di Kabupaten Penajam Paser, Kalimantan Timur.

Bendungan ini telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tanggal 3 Juni. Selain Bendungan Sepaku Semoi, BUMN konstruksi ini juga sedang mengerjakan SPAM Sepaku, IPA Sepaku, pembangunan 14 embung, Hunian Vertikal ASN, serta pembangunan Jalan Bebas Hambatan Seksi 6B, Tol Seksi 3A Karangjoang-KTT Kariangau, serta Pembangunan Jalan Akses Kerja Sub BWP 1B 1C.

“Raihan MURI ini merupakan wujud kerja cerdas dan kerja keras Insan Abipraya, wujud sinergi apik dengan BUMN Karya lainnya dalam pembangunan Hunian Modular TNI. Hal ini juga sekaligus menjadi bukti kemajuan teknologi konstruksi dalam membangun infrastruktur IKN, dan Brantas Abipraya berkomitmen akan terus mengukir prestasi dengan membangun infrastruktur unggul untuk Indonesia,” tandas Purnomo.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button