AirInfrastruktur

ADHI, WIKA dan Perusahaan China Keroyokan Bangun Bendungan Jenelata

Bendungan Jenelata akan dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektar dan mampu menampung 2,85 juta meter kubik.

Konstruksi Media – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bersama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan China CAMC Engineering Co Ltd telah menandatangani kontrak untuk paket pekerjaan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Mengutip Instagram resmi Adhi Karya, @adhikaryaid, total nilai proyek yang ditandatangani sebesar Rp4,15 triliun dengan pembagian porsi antara lain, 60% milik CAMC Engineering, 22,5% milik ADHI dan 17,5% milik WIKA. Kontrak pekerjaan Bendungan Jenelata diperoleh pada Juni 2022.

Bendungan Jenelata akan dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektar dan mampu menampung 2,85 juta meter kubik. Bendungan ini berada di antara 2 sungai, yakni Sungai Jenelata dan Sungai Jeneberang, serta bermuara di Kota Makassar.

Disamping itu, bendungan ini mampu memasok air irigasi untuk 26 ribu hektar lahan, meliputi D.I Bili-bili, D.I. Bissua, dan D.I. Kampili dengan intensitas penanaman hingga 300%.

Bendungan ini juga akan menyediakan air baku dengan total pasokan hingga 6,05 meter kubik per detik untuk mendukung SPAM Regional Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).

Baca juga: BSI Kasih Investasi Proyek Tol Semarang-Demak Rp1,34 Triliun

Pembangunan yang ADHI lakukan juga disertai dengan dukungan fasilitas potensi pembangkit listrik sebesar 7 MW dengan memerhatikan estetika area untuk pariwisata.

Untuk informasi, hingga Mei 2022, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp9,9 triliun, naik 98% dibandingkan perolehan pada Mei 2021 yang sebesar Rp5 triliun.

Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Mei 2022, antara lain pekerjaan jalan tol Yogyakarta-Bawen seksi 6 dan pembangunan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Cibitung.

Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga Mei 2022 meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 86%, properti 6%, dan sisanya lini bisnis yang lain.

Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri atas proyek jalan dan jembatan sebesar 58%, gedung 9%, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air, dan proyek energi, termasuk proyek lainnya sebesar 33%.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah sebesar 18%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 6% dan swasta atau lainnya termasuk proyek investasi sebesar 76%.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp