Adhi Karya Optimis Nilai Kontrak Tahun Ini Naik 25 Persen
Konstruksi Media – PT Adhi Karya Tbk mengaku optimistis, tahun ini akan meningkatkan nilai kontrak hingga 25 persen dibanding tahun lalu.
Pihaknya membidik perolehan kontrak baru dari proyek-proyek EPC dan energi yang bisa menyumbang kontribusi 5%-6% di tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, pihaknya sedang menggarap sejumlah proyek besar.
- Delegasi Persatuan Insinyur Indonesia Kunjungi Petrokimia Gresik di Jatim
- Dari Redaksi: Hari Bakti PU ke-79, Perkuat Infrastruktur Negeri
- Peringati Hari Bakti PU ke-79, Kementerian PU Donasikan Rp3,3 Miliar
Diantaranya, Revitalisasi Pabrik Gula Mojo, Sragen, Jawa Tengah dengan Nilai Kontrak sebesar Rp 225 miliar serta proyek Pembangunan Infrastruktur Jaringan Distribusi Gas Bumi (Jargas) untuk Rumah Tangga, Lhokseumawe, Aceh dengan nilai kontrak sebesar Rp 118 miliar.
“Dengan angka tersebut, tahun ini kami masih optimistis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20%-25% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Farid Budiyanto seperti dilansir Kontan, Selasa (3/7/2021).
Hingga semester pertama 2021, pihaknya telah membukukan kenaikan kontrak baru 45% secara tahunan (yoy). Tercatat emiten konstruksi ini merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun hingga paruh pertama 2021.
Nilai kontrak ini merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang dimiliki Adhi Karya. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2021, meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 88,83%, energi sebesar 1,71%, properti sebesar 9,03% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
“Lini bisnis sektor energi sampai dengan Juni 2021 tercatat telah menyumbang 3%-4% dari total pendapatan Adhi Karya,” katanya.
Diakuinya, saat tengah pandemi ini, beberapa proyek yang sedang digarapnya cenderung masih wait and see. Sehingga serapan investasi pun akan ikut tertahan.
Hal ini, tegasnya, berdampak pada kemunduran beberapa perolehan kontrak baru di sektor energi sampai dengan Juni 2021. ***