INFOKorporasi

Adhi Karya Dapat Cuan dari Dua Proyek Besar Senilai Rp2,8 Triliun

Kedua proyek ini diharapkan dapat meningkatkan arus orang, barang dan jasa, serta kehidupan perekonomian agar tercipta efisiensi ekonomi.

Konstruksi Media – PT Adhi Karya (Persero) Tbk menerima pembayaran dua proyek sebesar Rp2,8 triliun, yakni LRT Jabodebek tahap I sebesar Rp1,6 triliun dari pemerintah dan PT KAI (Persero). Kemudian, pembayaran pekerjaan proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Rp1,2 triliun dari PT Hutama Karya (Persero).

“Pembayaran kedua proyek besar tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas ADHI untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek-proyek ADHI, khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto melalui keterangan pers, Selasa (23/8/2022).

Ia mengatakan, proyek pembangunan LRT Jabodebek merupakan salah satu alternatif pengurai kemacetan di ibu kota Jakarta dengan kota penyangganya dan proyek pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh menjadi konektivitas di Pulau Sumatera, terutama bagian utara.

“Kedua proyek ini diharapkan dapat meningkatkan arus orang, barang dan jasa, serta kehidupan perekonomian agar tercipta efisiensi ekonomi,” ucap dia.

Baca juga: Strategi Hutama Karya Kebut Proyek Pembangunan Pelabuhan Sanur

Sampai semester I 2022, kata Farid, perseroan membukukan pendapatan (revenue) sebesar Rp6,3 triliun atau naik 42,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp4,4 triliun. Sementara, laba kotor (sebelum pajak) sebesar Rp699,3 miliar, dengan laba bersih Rp10,2 miliar atau meningkat 23,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp8,3 miliar.

“Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan perseroan tetap bertumbuh di tengah kondisi recovery Covid-19 dan dampak kenaikan harga bahan baku,” ujar Farid.

Secara total, aset Adhi Karya tercatat Rp39,2 triliun per Juni 2022, dengan liabilitas mencapai Rp33,2 triliun atau turun dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp34,2 triliun.

Adapun ekuitasnya naik 7,2 persen dari Rp5,7 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp6,1 triliun pada semester I 2022. Kenaikan ekuitas salah satunya berasal dari IPO anak usaha ADHI, yaitu Adhi Commuter Properti (ADCP) pada Februari 2022.

“Penurunan liabilitas dan kenaikan ekuitas ini mengindikasikan bahwa perseroan tengah berupaya untuk terus melakukan penguatan struktur permodalan dan mengendalikan rasio likuiditas,” kata Farid.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp