Bendungan Pidekso Diresmikan, Petani di Wonogiri Harap Setahun Panen Tiga Kali
Konstruksi Media – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Pidekso, di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021) siang. Sejumlah petani menyampaikan harapannya atas kehadiran bendungan yang memiliki luas genangan 232 hektare tersebut.
Salah satu petani dari Desa Kebunharjo, Surahmin, mengaku bersyukur atas pembangunan dari Bendungan Pidekso. Surahmin mengatakan, bendungan ini akan memiliki manfaat yang luar biasa dan dapat memberi kemakmuran kepada masyarakat.
“Kami bersyukur dan insyaallah akan memberi kemakmuran kepada masyarakat. Kami yang tadinya insyaallah hanya panen satu kali bahkan dua kali, insyaallah nanti bisa tiga kali atau empat kali,” ucap Surahmin.
- Kementerian PU Dukung dan Wujudkan Visi Asta Cita Swasembada Pangan
- Ditargetkan Selesai Awal 2025, Kemen PU Kebut Pembangunan Bendungan Jlantah
- Bertemu Menteri Perhubungan, Erick Thohir Bahas Efisiensi Biaya Logistik
Surahmin juga berharap manfaat irigasi dari Bendungan Pidekso dapat segera terwujud sehingga dapat meningkatkan produksi para petani. Saat ini, lanjut Surahmin, hasil panen petani dalam satu hektare di desanya mencapai kurang lebih 6-7 ton.
“Kami berharap nanti kalau panennya sampai tiga kali, mungkin kita lebih banyak lagi menghasilkan dari hasil tani itu,” tambahnya.
Senada, petani lain dari Desa Balepanjang, Trianto, berharap dengan kehadiran bendungan ini produksi pangan di wilayahnya makin melimpah. Keberadaan bendungan ini juga diharapkan mampu meningkatkan panen petani hingga dua sampai tiga kali.
“Sebelum adanya bendungan di Pidekso, selama ini yang saya alami baru bisa panen satu kali per tahun. Mudah-mudahan setelah adanya bendungan di Pidekso bisa dua sampai tiga kali pascapanen,” ucap Trianto.
Di samping itu, para petani meminta pemerintah dapat memperhatikan jaringan irigasi tersier dari Bendungan Pidekso. Mariyono, petani dari Desa Ngancar berharap aliran air dari bendungan ini dapat tepat sasaran.
“Ke depannya harapan kami seandainya nanti saluran hantaran sudah sampai di tempat saya, saya pesan karena saluran irigasi tersiernya juga kurang bagus, jadi air nanti saya kira enggak bisa langsung ke sasaran,” ujar Mariyono.