
54 Lokomotif Baru KAI Tiba Bertahap dari AS, Dukung Angkutan Batu Bara di Sumatera Selatan
Pengadaan ini merupakan bagian dari kontrak kerja sama KAI dengan Progress Rail, anak usaha Caterpillar asal Amerika Serikat.
Konstruksi Media – Pengiriman tahap awal 54 unit lokomotif CC205 (EMD GT38AC) pesanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi dimulai. Sebanyak 4 unit lokomotif telah dikirim menggunakan kereta milik Norfolk Southern pada Sabtu, 12 April 2025, menuju Pelabuhan Lamberts Point, Virginia, Amerika Serikat, untuk kemudian dikapalkan ke Pelabuhan Panjang, Kota Bandarlampung.
Dalam video yang diunggah kanal YouTube NS CSX Railfan, keempat lokomotif tampak tertutup terpal dan diangkut menggunakan gerbong datar, bersama tiga unit lokomotif lainnya yang diduga pesanan negara berbeda.
Pengadaan ini merupakan bagian dari kontrak kerja sama KAI dengan Progress Rail, anak usaha Caterpillar asal Amerika Serikat, yang ditandatangani pada Februari 2024. KAI membeli 54 unit lokomotif berjenis GT38AC atau CC205 guna mendukung peningkatan layanan angkutan batu bara di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.
“Penandatanganan kontrak ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menyediakan transportasi kereta api untuk masyarakat melalui layanan KAI. Lokomotif ini dilengkapi teknologi terbaru dan fitur ramah lingkungan,” ujar Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo.
Lokomotif CC205 dirancang khusus untuk wilayah Asia Tenggara dan kompatibel dengan bahan bakar biodiesel (B35). Dibekali mesin 710 delapan silinder serta motor traksi AC yang kuat dan tahan lama, lokomotif ini juga memiliki kabin ergonomis yang mendukung visibilitas masinis.
Pengiriman akan dilakukan secara bertahap dari April 2025 hingga April 2026, mendukung target angkutan batu bara sebesar 85 juta ton pada 2026. Sebagai pembanding, pada 2023 KAI telah mengangkut sekitar 51 juta ton batu bara.
Executive Vice President of Locomotive Progress Rail, Jack Zhang, menyampaikan antusiasmenya dalam melanjutkan kerja sama dengan KAI. “Kami berharap solusi yang kami tawarkan dapat membantu KAI mencapai target operasional dan pengurangan emisi karbon,” ujarnya.
Guna mendanai pengadaan ini, KAI telah menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar Rp1 triliun, serta menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk mendukung distribusi energi domestik dan internasional yang kian meningkat. (***)