HeadlineINFOInfo ProyekNewsTRANSPORTATION

13 Proyek Kereta Api Masuk Daftar PSN, Termasuk Kereta Gantung?

Proyek kereta ringan (LRT dan MRT) juga akan terus diperluas di berbagai wilayah

Konstruksi Media – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen memperluas jaringan transportasi massal berbasis rel di Indonesia. Tak hanya mengembangkan jalur konvensional, proyek kereta ringan (LRT dan MRT) juga akan terus diperluas di berbagai wilayah.

Tercatat, sebanyak 13 proyek kereta api kini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Sejumlah proyek telah beroperasi, sementara sebagian lainnya masih dalam tahap persiapan dan konstruksi.

Berdasarkan aturan pelaksanaan PSN, setiap penanggung jawab diwajibkan menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai dokumen perencanaan. Jika terjadi keterlambatan, mereka harus melaporkan pelaksanaan dan usulan revisi rencana penyelesaian kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sebagaimana tertuang dalam Pasal 2A ayat (2) peraturan tersebut.

Daftar 13 PSN Kereta Api Era Prabowo

  1. Kereta Api Makassar–Parepare (Tahap I dari pengembangan Jalur Lintas Barat Sulawesi Bagian Selatan) — sudah beroperasi.
  2. Kereta Api Tebing Tinggi–Kuala Tanjung (mendukung KEK Sei Mangkei, bagian dari Trans Sumatra) — sudah beroperasi.
  3. Kereta Api Rantau Prapat–Kota Pinang.
  4. Kereta Api Akses Bandara Yogyakarta–Kulon Progo — sudah beroperasi.
  5. Double Track Jawa Selatan, dari Cirebon hingga Sepanjang (Jatim) — sudah beroperasi.
  6. Kereta Cepat Jakarta–Bandung, rencana diperpanjang hingga Surabaya — masih tahap kajian.
  7. LRT Jabodebek Terintegrasi, lintas Dukuh Atas–Harjamukti dan Dukuh Atas–Jatimulya — sudah beroperasi.
  8. Kereta Api Logistik Lahat–Kertapati.
  9. Infrastruktur Kereta Api Logistik Kalimantan Timur.
  10. LRT Sumatra Selatan (Palembang) — sudah beroperasi.
  11. LRT Jakarta Segmen Velodrome–Manggarai — tahap pembangunan.
  12. MRT Jakarta North–South (Bundaran HI–Kota–Ancol Barat), Fase 2A masih konstruksi, Fase 2B tahap studi kelayakan.
  13. MRT Jakarta East–West Phase I, rencana pembangunan dimulai 2026.

Selain PSN, pemerintah juga menyiapkan beberapa rencana proyek kereta api non-PSN yang berorientasi pada elektrifikasi dan integrasi transportasi perkotaan.

Baca juga: Makin Lama Lunas! Utang Kereta Cepat Whoosh Akan Diperpanjang hingga 60 Tahun, Ini Penjelasan Danantara

Rencana Proyek Kereta Api di Luar PSN

  1. LRT Gantung (Suspended String Light Rail Transport/SSLRT) feeder LRT Jabodebek arah Cibubur–Mekarsari (Cileungsi).
  2. Elektrifikasi jalur Padalarang–Cicalengka (Bandung Raya), ditargetkan rampung 2027.
  3. Elektrifikasi jalur Cikarang–Cikampek.
  4. Perpanjangan MRT Jakarta North–South rute Lebak Bulus–Tangerang Selatan — tahap studi kelayakan.
  5. Elektrifikasi jalur Pekalongan–Semarang serta reaktivasi dan elektrifikasi jalur Semarang–Demak.
  6. Reaktivasi jalur nonaktif Jawa Barat, terutama Cipatat–Padalarang.
  7. LRT Bandung Raya.

Elektrifikasi jalur Padalarang–Cicalengka merupakan bagian dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2030, sepanjang 42 km, ditargetkan selesai pada 2027. Saat ini jalur tersebut masih menggunakan lokomotif diesel untuk layanan Kereta Api Commuter Bandung Raya.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan, jika elektrifikasi terealisasi, maka perjalanan Bandung Raya akan semakin efisien.

“Harapannya nanti masyarakat Jabar, khususnya Bandung, yang semula jarak 40 km ditempuh dua jam, bisa hanya satu jam,” ujar Dudy.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menambahkan bahwa elektrifikasi akan diperluas hingga Cikampek dan Jawa Timur, membuka peluang konektivitas rel modern lintas Pulau Jawa.

Proyek LRT Gantung Feeder Jabodebek

Terkait proyek Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) Cibubur–Mekarsari, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Arif Anwar mengungkapkan bahwa proyek tersebut tengah menunggu hasil feasibility study (FS) yang disusun oleh investor.

“Kami telah menggelar pertemuan dengan investor, salah satunya PT Unitsky, yang kini tengah menyusun studi FS. Hasilnya akan jadi dasar pemerintah menentukan langkah lanjutan,” ujar Arif.

Hasil FS tersebut akan menentukan apakah proyek ini dilanjutkan melalui skema investasi murni atau kerja sama pembangunan dengan pemerintah. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan