Terkendala Pendanaan, Konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen Baru Dimulai Agustus 2021
Konstruksi Media – Pejabat Pengganti Sementara (PGS) Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen, Oemi Vierta Moerdika mengungkapkan, salah satu kendala proyek Tol Yogyakarta-Bawen adalah masalah pendanaan untuk pembebasan lahan.
Hal ini diungkapkan saat kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke proyek tersebut.
“Saat ini sedang dilakukan penyusunan dokumen Rencana Teknik Akhir (RTA) dengan target persetujuan RTA parsial untuk semua seksi dimana target terdekat adalah Seksi 1 (Yogyakarta-Banyurejo). Jika tercapai maka kami targetkan konstruksi Seksi 1 sudah dapat dimulai pada Agustus 2021 mendatang,” ujar Oemi dalam keterangan tertulis, kemarin.
- Komitmen WEGE pada ESG: Keberlanjutan dan Tata Kelola yang Kuat untuk Masa Depan
- Outlook 2025, Semen Merah Putih Inovasi Konstruksi Keberlanjutan
- WEGE Optimistis Capai Target 2024, Raih Kontrak Baru Rp 2,07 Triliun hingga Oktober 2024
Selain itu Oemi membahas upaya-upaya percepatan penetapan lokasi (Penlok) jalan tol ruas Yogyakarta-Bawen di provinsi Jawa Tengah. Ia juga menambahkan, PT JJB sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait, demi mempercepat target dari pengerjaan konstruksi Seksi 1.
“Dengan adanya kunjungan Menko Perekonomian ini tentunya kami berharap kendala yang ada di lapangan, khususnya untuk kendala pengadaan tanah yang saat ini menjadi pekerjaan utama dapat segera ditemukan solusinya dengan formula yang tepat,” ucapnya,
“Sehingga target-target yang kami tentukan baik rarget kontruksi maupun target operasi dari jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini dapat terlaksana sesuai rencana,” sambung Oemi Vierta.
Diketahui, nilai investasi Tol Yogyakarta-Bawen adalah sebesar Rp 14,26 triliun, dengan masa konsesi selama 40 tahun .
Ruas Tol Yogyakarta-Bawen terdiri dari 6 seksi yaitu: Yogyakarta – SS Banyurejo (8,25Km), SS Banyurejo – SS Borobudur (15,26Km), SS Borobudur – SS Magelang (8,08 Km), SS Magelang – SS Temanggung (16,64 Km), SS Temanggung – SS Ambarawa (22,56 Km), dan SS Ambarawa – Interchange (IC) Bawen (5,21 Km).
Dalam kesempatan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, proyek jalan Tol Yogyakarta-Bawen sangat membutuhkan alokasi pendanaan untuk pengadaan tanah.
Pihaknya akan mendukung penuh proses pengerjaan jalan Tol Yogyakarta-Bawen, termasuk mendorong percepatan penyelesaian sejumlah kendala teknis dan non teknis yang saat ini terjadi.
“Kami dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dari proyek ini untuk nantinya mencarikan solusi atas kendala terhadap pendanaan,” kata Airlangga.
Didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan didampingi Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, Airlangga memastikan progres proyek pembangunan jalan tol ini berjalan sesuai rencana.
Jalan tol ini akan melewati dua Provinsi tersebut, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 Km.
Kepala BPJT, Danang Parikesit akan mendukung penuh percepatan pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen tersebut.
“BPJT berharap kunjungan kali ini bisa membantu upaya percepatan dari anggaran alokasi pendanaan pengadaan lahan yang terus kami kejar progresnya agar pembangunan jalan tol ini bisa berjalan sesuai dengan rencana,” ucap Danang. ***