Proyek Jalan Tol Terowongan Bawah Laut IKN, Pertama di Indonesia
Diperkirakan total nilai konstruksi dari proyek terowongan bawah laut perdana di Indonesia tersebut mencapai Rp10 triliun.
Konstruksi Media, Jakarta – Desain proyek jalan tol dengan terowongan bawah laut (immersed tunnel) pertama di Indonesia tengah dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, rencananya proyek tersebut akan dimulai konstruksinya di luar masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau setelah 2024.
“Immersed tunnel setelah 2024 itu targetnya, kita akan lakukan desain tahun ini,” kata Hedy di GT Limo, Depok, dikutip Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Butuh Dana Rp10 Triliun, Hutama Karya dan Daewoo Kebagian Tugas Garap Immersed Tunnel IKN
Ia mengatakan, dalam mendesain proyek tol dengan immersed tunnel, pemerintah akan mengutamakan kajian terhadap analisa mengenai dampak lingkungan atas proyek tersebut. Pasalnya, Terowongan Bawah Laut IKN dikhawatirkan akan mengancam ekosistem yang ada, salah satunya mengancam eksistensi hewan endemik Kalimantan timur yakni Pesut Mahakam.
“Ada yang namanya analisa mengenai dampak lingkungan, kan sudah ada prototipenya, yang namanya pembangunan itu pasti ada dampak terhadap lingkungan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, kajian mengenai pembangunan terowongan bawah laut (immersed tunnel) di IKN Nusantara ditargetkan dapat diselesaikan pada tahun 2023.
“Kami berharap kajian mengenai immersed tunnel tersebut dapat selesai pada tahun ini,” kata Danis melalui keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pembangunan immersed tunnel ini disiapkan untuk menjadi bagian dari Seksi 4 Jalan Tol Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Saat ini sedang diselesaikan studi kelayakan (feasibility study) dan juga nanti basic design-nya.
“Saat ini Direktorat Jenderal Bina Marga sedang menyelesaikan hal-hal tersebut dengan harapan immersed tunnel dapat dimulai pembangunannya,” ucapnya.
Untuk informasi, pembangunan immersed tunnel sesuai dengan konsep forest city yang diusung oleh. Pemerintah ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan.
Baca juga: Otorita IKN Segera Luncurkan Roadmap untuk Hadapi Perubahan Iklim
Untuk itu, Kementerian PUPR tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan mencoba untuk membangun immersed tunnel, seperti di Geoje, Busan, Korea Selatan.
Contoh penerapan teknologi immersed tunnel ini sudah diimplementasikan di banyak negara seperti terowongan Fehmarn di Eropa dan Geoje, Busan di Korea Selatan. Teknologi immersed tunnel merupakan metode yang umumnya digunakan untuk menggantikan jembatan yang melalui wilayah perairan yang lebar.
Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto mengatakan, saat ini rencana pembangunan terowongan bawah laut tersebut tengah masuk ke dalam tahap studi kelayakan.
“Kami sedang melakukan inisiasi studi untuk mengajukan prakarsa untuk membangun segmen tol yang salah satunya ada konstruksi immersed tunnel,” kata Agung di Jakarta, berapa waktu lalu.
Baca juga: Otorita IKN Diskusi Rancangan Pembangunan Nusantara dengan Delegasi Korea Selatan
Ia mengatakan, diperkirakan total nilai konstruksi dari proyek terowongan bawah laut perdana di Indonesia tersebut mencapai Rp10 triliun.
Nantinya, terowongan dengan total panjang sekitar 2 kilometer (Km) ini akan dibangun terlebih dahulu di darat baru kemudian ditenggelamkan. Jadi, secara teknis pembangunan terowongan bawah laut ini tidak sepenuhnya dibangun di bawah laut.
“Setelah ditenggelamkan nanti di instal masing-masing segmen, kemudian dikeringkan airnya dipompa kembali sampai dia benar-benar kedap dan bisa digunakan untuk lalu lintas. Prinsipnya gitu,” jelas dia.