Genjot Kredit Saat Pandemi, Begini Strategi Yang Dilakukan BNI
Konstruksi Media – Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan pihaknya memiliki banyak instrumen dalam mengejar kredit untuk sektor komoditas. Salah satunya adalah jaringan yang cukup luas.
Dia meyakini bahwa jaringan tersebut juga akan memudahkan nasabah dalam memperoleh kredit BNI.
“Ini (jaringan) akan memudahkan juga untuk mendorong eksportir besar untuk lebih mengakselerasi opportunity yang ada, baik dengan bunga murah maupun keterbukaan market yang cukup lebar saat ini,” ujar Royke dikutip pasa Sabtu (7/8/2021).
- Komitmen WEGE pada ESG: Keberlanjutan dan Tata Kelola yang Kuat untuk Masa Depan
- Outlook 2025, Semen Merah Putih Inovasi Konstruksi Keberlanjutan
- WEGE Optimistis Capai Target 2024, Raih Kontrak Baru Rp 2,07 Triliun hingga Oktober 2024
Royke menjelaskan, emiten berkode BBNI ini tidak hanya mengejar kredit untuk sektor komoditas tetapi juga hingga hilirisasi. Hal itu dilakukan karena saat ini pemerintah tengah fokus dalam pengembangan hilirisasi.
“Kita akan genjot kredit UMKM mumpung bunga rendah dan program pemerintah cukup baik di dalam menggenjot hilirisasi. Jadi ke downstream ini salah satu program kami meningkatkan kredit bukan hanya di komoditi tapi juga masuk hilirisasi supaya tingkatkan nilai tambah yang cukup buat Indonesia,” kata Royke saat pemarapan dalam acara dialog Indonesia Bangkit, Jumat (6/8) kemarin.
Lebih lanjut BNI juga terus mengembangkan digitalisasi sebagai strategi di tengah kondisi saat ini. Adanya digitalisasi dan jaringan yang luas akan memudahkan pengusaha melakukan ekspor dan mempertemukan penjual dan pembeli.
“Yang belum ekspor kita bikin ekspor dengan leverage jaringan kami yang ada sehingga ketemu antara buyer, namanya BNI trade online,” ucapnya.
Dengan peningkatan kredit dan memperluas digitalisasi serta jaringan BNI, menurutnya ini, menjadi cara perseroan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di masa depan.
“BNI akan memanfaatkan tren bunga rendah dengan meningkatkan kredit perseroan,” pungkasnya.***