Ganjar Sebut Banyak Investor Rebutan Masuk ke KIT Batang
Konstruksi Media – Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sejumlah investor mulai berebut untuk menanamkan modal di wilayah Kawasan Industri Terpadu (KIT) yang berada di Batang, Jawa Tengah.
Menurutnya, lokasi tersebut seperti harta karun yang harus dioptimalkan. Dari sekian banyak proyek, kata dia, harga tanah menjadi salah satu permasalahan.
“Investor pun mulai berebut untuk menanamkan modal. KIT Batang sekarang menjadi begitu seksi dan orang berebut,” ujarnya dikutip di Jakarta, Selasa (13/7/2021).
- Komitmen WEGE pada ESG: Keberlanjutan dan Tata Kelola yang Kuat untuk Masa Depan
- Outlook 2025, Semen Merah Putih Inovasi Konstruksi Keberlanjutan
- WEGE Optimistis Capai Target 2024, Raih Kontrak Baru Rp 2,07 Triliun hingga Oktober 2024
“Satu-satunya masalah di kita adalah harga tanah, dan Batang ini sudah yang paling terseksi,” sambungnya.
Lebih lanjut Ganjar mengungkapkan, beberapa pabrik yang sudah masuk ke KIT Batang seperti perusahaan kaca terbesar, pabrik susu dan dalam waktu dekat perusahaan asal Korea Selatan, LG pun, kata Ganjar, akan merealisasikan investasinya.
“Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang memiliki tiga zona dengan luas area yang berbeda-beda. Zona 1 memiliki luas kurang lebih 158 Ha dan Zona 2 kurang lebih seluas 176 Ha sehingga total luas kurang lebih 334 Ha,” ungkapnya.
Sementara itu, Zona 3 diperuntukkan bagi pemukiman perkotaan/komersil (TOD) seluas kurang lebih 116 Ha. Sisa lahan yang berada di luas Zona 1, 2 dan 3 diperlukan kesesuaian tata ruang oleh Kementerian/Lembaga terkait yang memiliki luas kurang lebih. 3.992,8 Ha.
Ganjar menyampaikan, KIT Batang diproyeksi harus bisa melebihi sentra ekonomi Vietnam dengan berbagai kemudahan seperti perizinan dan insentif yang besar. Dia berharap, ekonomi Batang bisa mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Jateng.
“Di awal proyeksi sebelum pandemi Covid-19, pihaknya bersama Kementerian Keuangan telah mendapatkan tantangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng di angka 7% per tahunnya,” tandasnya.
Selain Batang, Ganjar mengungkapkan ada tiga proyek kawasan ekonomi baru yaitu di Kendal, Borobudur, dan di kawasan industri Brebes. Batang menjadi kawasan eksekusi yang lebih dulu ketimbang Brebes.***