BTN dan BNI Dapat PMN, Ekonom: Dukung Program Pemerintah
Konstruksi Media – Dua perbankan pemerintah dipastikan akan menerima penyertaan modal negara (PMN) hingga pada tahun anggaran 2022.
Yakni, Bank Tabungan Negara (BTN) yang dialokasikan mendapat PMN Rp2 triliun dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang diproyeksikan mendapat Rp7 triliun.
Kedua bank ini dinilai memiliki permodalan yang lebih rendah dibandingkan bank BUMN lain.
“Di situ urgensinya. Dua bank ini masih terus mendukung program pemerintah,” ujar Ekonom Josua Pardede kepada wartawan, kemarin.
- Komitmen WEGE pada ESG: Keberlanjutan dan Tata Kelola yang Kuat untuk Masa Depan
- Outlook 2025, Semen Merah Putih Inovasi Konstruksi Keberlanjutan
- WEGE Optimistis Capai Target 2024, Raih Kontrak Baru Rp 2,07 Triliun hingga Oktober 2024
Saat ini, ungkapnya, BTN masih terus menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dia menilai, ekspansi kredit dari BTN diperlukan permodalan kuat.
“Apalagi mendukung program utama pemerintah dengan menyediakan perumahan,” imbuh Josua.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan angka backlog di Indonesia berdasarkan kepemilikan berada di level 11,4 juta unit.
Sementara, berdasarkan keterhunian, angka backlog rumah mencapai 7,6 juta dan 56,5% keluarga tercatat menghuni rumah yang tidak layak.
Sementara untuk BNI sendiri, tutur Josua, diperlukan untuk pengembangan ekspor. Dia menilai, penguatan korporasi dengan pemberian PMN kepada BNI bisa memperkuat bisnis dan penyaluran kredit sehingga berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi.
“BNI terus mendorong kinerja ekspor kita di tengah kondisi pandemi yang masih belum begitu baik, ini pun masih bisa optimalkand an kinerja ekspor bisa didorong,” kata Josua.
Di masa Pandemi, BTN juga terus memfokuskan penyaluran dana PEN ke sektor pembiayaan perumahan.
Dari total dana PEN Rp 25 triliun, BTN mampu menyalurkan kredit Rp 68,3 triliun.
“BTN akan terus konsisten melakukan penyaluran dana di sektor perumahan yang mampu berkontribusi besar terhadap peningkatan pergerakan ekonomi,” ungkap Wadirut BTN Nixon Napitupulu.
Secara total, sejak tahun 2020 hingga 4 Mei 2021, Bank BTN telah 3 kali menerima penempatan dana PEN. Dari seluruh dana yang ditempatkan dalam 3 tahap tersebut, perseroan telah menyalurkan total kredit senilai Rp68,3 triliun per 4 Mei 2021 yang mayoritas difokuskan pada sektor perumahan.
Bank BTN juga telah merealisasikan penyaluran penjaminan UMKM sesuai PMK 71 kepada 246 debitur senilai Rp565 miliar per 31 Maret 2021. UMKM yang menjadi sasaran penjaminan yakni yang terkait dengan rantai bisnis sektor perumahan. ***